Kamis, 07 Juni 2012

[FANFICTION] We Met because of Fate (Part 5)


Main Cast:
- Soohyun 'U-KISS'
- Redee 'C-REAL'

***

            “5… 6… 7… 8…” Rijin mengomandoi lima gadis didikannya untuk mulai menari. Diperhatikannya mereka dengan wajah serius.
            “Senyum! Jangan pernah berhenti tersenyum saat menari!” ingatnya setelah melihat ada beberapa dari lima gadis itu yang mulai melepaskan senyumnya. Lima gadis itu tampak serius sekali memperhatikan gerak tubuh masing-masing sehingga melupakan peraturan itu.
            “Perjelas gerakan kalian!” seru Rijin lagi. Musik sudah memasuki ending lagu.
            Klik!
            “Istirahat sebentar!” Rijin kembali berseru setelah menekan tombol off pada radio tape. Lima gadis didikannya itu menghela napas lega di sela-sela mengatur napas mereka seusai menari.
            Oppa, kenapa hari ini kami mengulang tarian sampai lima kali?!” protes Chemi sambil mengusap peluhnya dengan handuk kecil.
            “Ya, Oppa! Tega sekali!” timpal Lenny dengan wajah merajuk.
            Rijin mendengarkan itu semua sambil meminum air di botolnya. “Kalian cerewet sekali!” katanya usai minum.
            Lima gadis itu saling pandang dengan tatapan tidak terima dijuluki cerewet.
            Oppa, hari ini kau sangat menyebalkan!” seru Effie kesal.
            “Saaangat menyebalkan!” Ann J memperjelas.
            Rijin hanya tertawa menanggapinya. Tiba-tiba, dia menghela napas panjang. “Aku memang harus seperti itu,” katanya sambil tersenyum pada mereka. “Seminggu lagi kalian akan debut di Music Bank. Pertama kalinya kalian tampil perdana di depan umum. Tentu saja aku tidak ingin kalian terlihat payah nanti. Kalian juga ingin seperti itu bukan?” lima gadis itu terdiam sambil menatapnya dengan tatapan bersalah. “Jadi, kalian harus berlatih lebih keras lagi. Dan besok ada dua tarian yang harus segera kalian kuasai karena akan kalian lakukan pada debut kalian.”
            Kalimat terakhir itu tentu saja mengejutkan lima gadis itu. “Benarkah?!” teriaknya bersamaan. Apa-apaan ini?!
            Rijin mengangguk mantap. Wajahnya berubah serius. Ini pasti melelahkan bagi mereka. Tapi, inilah resiko yang harus diambil seorang artis! Sebenarnya lelaki itu juga lelah mempersiapkan tarian bagi rookie girl band satu ini. Apa lagi ini debut mereka! Harus memberikan yang terbaik untuk mendapatkan respon yang baik juga dari publik. “Sudah, sudah… aku tahu ini berat, tapi semangatlah! Kita berjuang bersama, girls!” ucapnya menyemangati.
            Lima gadis itu hanya menanggapinya dengan wajah lesu dan tidak bersemangat.

***

            “Pak Baekjung menyebalkan!” seru Redee saat mereka berlima sedang makan siang di kedai pinggir jalan yang jaraknya agak jauh dari kantor NAP Entertainment, kantor agensi mereka. “Mentang-mentang direktur dia bisa memperlakukan kita sebagaimana yang dia mau! Memangnya mudah apa untuk menghapal dua tarian sekaligus dalam seminggu!? Satu tarian saja kita perlu beberapa bulan untuk bisa kompak dan tanpa kesalahan.”
            “Pasti ini ada campur tangan Jungwoon Oppa!” Lenny ber-negative thinking terhadap manager mereka itu.
            “Iya, bisa saja. dia kan suka membuat kita menderita!” timpal Chemi, lalu menyuap mie-nya.
            “Ambil hikmahnya saja!” Effie meredakan suasana yang semakin panas dengan suaranya yang tenang sambil makan. “Dengan adanya ini semua, berarti kita harus bisa lebih kompak lagi dan siapa tahu kita bisa menyamai ketenaran Girls’ Generation hehehe…” doanya sambil bercanda.
            Empat gadis lainnya ikut tertawa kecil mendengarnya. Benar juga yang dikatakan Effie. Mereka terlalu memikirkan hal-hal negatif saja tanpa memikirkan hal-hal positif yang bisa saja terjadi setelahnya.
            “Ya sudah, aku mau beli soft drink dulu!” kata Redee sambil bangkit dari kursinya. “Ada yang mau nitip?” tanyanya sebelum pergi.
            “Aku!” seru Lenny yang diikuti Chemi, Effie, dan Ann J.
            “Biar kutemani, Eonnie!” Ann J menawarkan diri untuk membantu Redee.
            “Tidak perlu. Aku bisa sendiri, tenang saja!” tolak Redee sambil tersenyum supaya Ann J tidak kecewa.

***

            “Selamat malam, pendengar! Kembali lagi di acara Jingle Rookie di KBS Radio, bersama Shin Soo Hyun. Selama dua jam ke depan saya akan memutar lagu-lagu para rookie di ranah musik K-pop.”
            Kevin dan Dongho terdiam mematung menatap hyung mereka.
            Yang ditatap membalas tatapan mereka sambil tersenyum. “Bagaimana? Kalimat pembukaku bagus tidak?” tanyanya.
            “Hmmm… gimana ya?” tanya Kevin lebih pada ke dirinya sendiri sambil memegang dahunya dengan tangan kanan. “Menurutmu bagaimana, Dongho?” lelaki itu malah bertanya pada maknae mereka.
            “Lumayan…” jawab Dongho sambil menggantungkan kalimatnya. Seperti tidak yakin dengan jawabannya. “Mungkin… suaramu masih terdengar kaku, Soohyun Hyung!” Akhirnya, suaranya terdengar mantap menjawabnya.
            “Oya, benar juga!” seru Kevin setuju. “Kau santai saja, Hyung! Tidak usah terlalu formal. Toh acara Jingle Rookie itu kan yang mendengarnya para remaja,” tambahnya.
            Soohyun mengangguk-angguk mendengarkan jawaban dongsaeng-dongsaeng-nya itu. Serius sekali wajahnya.
            “Hei, Hyung, take it easy! Jangan terlalu serius dipikirkan! Nanti kau malah bingung sendiri dengan kalimat pembukamu,” Kevin mencoba membuat Soohyun rileks.
            “Inginku juga seperti itu,” aku Soohyun dengan wajah yang berubah lesu. “Tapi, kalau tidak kupikirkan dan kulakukan dengan benar, hasilnya akan menjadi jelek kan?”
            “Ya, ya… tapi, jangan terlalu kaupikirkan, Hyung! Kuncinya hanya tenang dan santai. Oya, dan percaya diri!” kata Dongho menyemangati. “Kau pasti bisa, Hyung!”
            “Ya, semoga berhasil untuk debut MC-mu!” Kevin mendoakan.
            “Aamiin… terima kasih!” balas Soohyun dengan wajah bahagia. Sungguh, perhatian mereka sangat dibutuhkannya saat ini. Dia melirik Casio-nya. Jam satu siang. Masih enam jam lagi menuju jam tujuh malam. “Aku pergi beli minum dulu ya!” katanya sambil bangkit dari bangku Daejoon Park yang sedang sepi siang itu.
            “Belikan aku juga, Hyung!” pinta Kevin.
            “Aku juga!” seru Dongho.

***

            Soohyun melihat seorang gadis di depan mesin penjual minuman otomatis, tempat tujuannya. Kelihatannya si gadis tampak bingung. Soohyun pun menghampirinya. “Ada apa?” tanyanya pada si gadis.
            Si gadis agak kaget dengan keberadaan Soohyun yang tiba-tiba. Soohyun bisa merasakan kecurigaan pada cara si gadis menatapnya. “Mesin ini…” jawabnya, menggantungkan kalimat. “Aku sudah memasukkan uang ke dalamnya, tapi minuman yang kupilih tidak keluar. Mungkinkah… mesin ini rusak?” si gadis balik tanya.
            “Coba kau tekan lagi tombolnya!” suruh Soohyun pada si gadis. Bagaimanapun juga dia membutuhkan minuman yang ada di dalam mesin itu. Jadi, dia tidak mau berpikir kalau mesin itu rusak. Harus kemana lagi aku membeli minum?! Hanya di sini tempat terdekat dari Daejoon Park.
            “Sudah kulakukan. Lihat!” si gadis menekan tombol pilihan minuman yang dia inginkan. Tidak ada reaksi apa-apa dari mesin itu. Si gadis kembali menatap Soohyun dengan raut wajah kesal. “Kau lihat? Mesin ini rusak!” tegas si gadis terdengar putus asa.
            “Tidak! Kau kurang keras menekannya! Coba lagi!”
            Si gadis terus-terusan menekan tombol itu dan hasilnya masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada sekaleng minuman pun yang keluar dari mesin itu.
            Rupanya Soohyun gemas juga dengan apa yang terjadi antara si gadis dan mesin penjual minuman otomatis. Dia ikut menekan tombol yang ditekan si gadis. Tak sengaja tangan mereka bersentuhan saat menekannya dan seketika mereka saling menjauh. Anehnya, terdengar suara klontang kaleng minuman yang keluar dari mesin itu. Mereka saling tatap dengan tatapan heran dan bingung.
            “Aneh!” seru si gadis sambil mengambil kaleng minuman yang baru keluar dari mesin. “Jangan-jangan mesin ini menyukaimu dan tidak menyukaiku!”
            Soohyun tertawa geli mendengar perkataan si gadis yang asal. “Yang aneh itu perkataanmu! Sudah kubilang, kau kurang keras menekan tombolnya.”
            “Mana mungkin!” seru si gadis keras kepala. “Kau pun sudah melihatnya kan? Lihat! Jariku merah karena terus-menerus menekan tombol itu. Dan menurutku itu sudah cukup keras.” Si gadis terdiam sesaat, lalu wajahnya tampak sedikit melunak sambil menyunggingkan senyum kecil. “Bisakah… bisakah kau membantuku untuk mengeluarkan empat kaleng lagi?” pintanya malu-malu.
            Soohyun mengiyakan. Dan kaleng-kaleng itu keluar satu per satu dari mesin dengan teratur. Soohyun menyerahkan kaleng terakhir padanya. “Kau mau meminum semuanya sendirian?” tanyanya.
            “Tentu saja, tidak! Sisanya untuk teman-temanku,” jawab si gadis sambil memasukkan kaleng terakhir ke ranselnya. “Terima kasih sudah mau membantuku,” katanya sambil membungkuk pada Soohyun.
            Soohyun balas membungkuk pada si gadis. “Tidak masalah!” serunya ringan.
            Si gadis tersenyum untuk terakhir kali, lalu meninggalkan Soohyun tanpa berkata apa-apa lagi.

***

            “Lama sekali, Eonnie!” sambut Lenny begitu Redee sudah kembali ke kedai tempat mereka berlima makan siang. Empat gadis itu menunggu Redee di luar kedai.
            “Ada masalah sedikit dengan mesinnya. Menyebalkan!” jawabnya sambil bersungut-sungut. Dia membuka ranselnya dan memberikan kaleng minuman itu pada teman-temannya.
            Tiba-tiba, terdengar bunyi ringtone No No No No No, lagu debut mereka. Spontan mereka mengecek Samsung masing-masing. Rupanya suara itu dari Samsung Chemi. Ada telepon masuk.
            “Sepertinya kita harus memiliki ringtone sendiri yang berbeda,” kata Effie saat Chemi mengucapkan salam pada penelepon di seberang sana. “Kalau begini terus, kita akan bingung seperti tadi.”
            “Tapi, aku tidak mau menggantinya!” tolak Ann J dengan wajah merajuk.
             “Iya! Aku juga tidak mau,” timpal Lenny. “Aku sudah jatuh cinta dengan ringtone ini karena ini lagu kita!”
            Girls, waktunya kembali ke kantor agensi!” kata Chemi setelah memutuskan teleponnya. Wajah gadis itu berubah lesu.
            “Kenapa, Eonnie? Apa yang tadi itu Rijin Oppa?” tanya Redee penasaran.
            “Kita disuruh latihan lagi?!” tanya Ann J.
            “Jungwoon Oppa yang menelpon ya?” tanya Effie yang diangguki lemah oleh Chemi.
            “Sudahlah, kita harus segera berada di sana!” kata Chemi sambil mendahului mereka meninggalkan kedai tempat mereka makan siang.
            Empat gadis lainnya mengikuti leader mereka dari belakang dengan langkah lesu. Begitu juga dengan wajah mereka.
            “Entah apa yang akan dia lakukan pada kita. Menyebalkan!” rutuk Lenny sepanjang jalan.

***

            Malam harinya, lima gadis itu tampak sibuk mematut diri mereka di cermin secara bergantian. Mereka juga sibuk memilih baju yang hendak mereka pakai. Ada interview perdana mereka! Tentu saja mereka sangat bersemangat malam ini. Wajah mereka tampak berbinar dan senyum mereka tidak pernah lepas. Mereka seakan lupa akan kemarahan mereka pada Jungwoon tadi siang begitu mendengar sang manager memberitahukan jadwal interview itu.
            “C-REAL, sudahkah kalian selesai berdandan?” tanya Jungwoon yang bosan menunggui mereka di dorm rookie girl band itu. Dia bertugas menemani artisnya selama interview. Dia melirik Levi’s-nya. “Kita bisa terlambat, girls!” ingatnya.
            “Sebentar lagi, Oppa!” seru Redee sambil mengikat tali Converse-nya.
            Lima menit kemudian, mereka berenam sudah berada di mobil yang berjalan di jalan besar yang dikemudikan sang manager.
            “Akhirnya, kita bisa mendapatkan interview perdana kita!” seru Effie senang yang diiyakan empat gadis lainnya.
            “Ini sekalian promosi first mini album kalian,” kata Jungwoon dengan mata yang menghadap ke jalan.
            “Tetap saja harus disyukuri!” seru Chemi. “Kan bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi kita berlima.”
            “Dan kita bisa bertemu dengan Sungmin Oppa!” teriak Lenny histeris sambil memegang kedua pipinya. Senang sekali tampaknya.
            “Sayang sekali, Nona,” sela Jungwoon merusak kesenangan yang dirasakan Lenny. “Hari ini dia berhalangan untuk membawa acara itu. Kalian tahu, Super Junior sedang sibuk dengan Super Show 4 mereka. Jadi, selama jadwal konser mereka berlangsung, dia akan digantikan sementara.”
            Lenny berseru kecewa. Ternyata dia fan girl Lee Sung Min.
            “Lalu, siapa yang menggantikannya, Oppa?” tanya Redee.
            Leader U-KISS,” jawab Jungwoon singkat. Dia tidak mengetahui bahwa lima gadis itu sedang saling pandang begitu mendengar jawabannya.
            “U-KISS?” ulang Ann J memastikan yang diiyakan Jungwoon. “Mereka siapa?”
            Pertanyaan Ann J itu tentu saja membuat Jungwoon kaget. “Kau tidak tahu U-KISS?!” tanyanya.
            “Aku merasa familiar dengan namanya. Sepertinya aku tahu. Mereka boy band kan, Oppa?” Jungwoon berdeham, mengiyakan. “Tapi, aku tidak tahu siapa saja anggotanya.”
            Empat gadis lainnya mengiyakan.
            Jungwoon tertawa kecil. “Sebenarnya, kalian sudah pernah bertemu salah seorang dari mereka, tahu!” serunya.
            “Benarkah?!” teriak lima gadis itu, terkejut.
            Mobil berhenti mendadak. Lima gadis itu meringis karena tubuh mereka terguncang, sementara Jungwoon menatap mereka semua dengan tatapan sebal. “Jangan berisik selama aku menyetir!” serunya galak. “Kalau konsentrasiku buyar, kita tidak akan pernah sampai ke sana. Atau yang lebih buruk lagi kita tidak akan hidup lagi karena kecelakaan. Kalian pasti tidak mau itu terjadi kan?”
            Empat gadis itu terdiam sambil menundukkan kepalanya.
            Jungwoon menghela napas panjang, lalu kembali menjalankan mobil. “Sudahlah, kalian jangan bertanya-tanya lagi! Toh kalian akan melihatnya sendiri nanti.”

***

            “Malam ini Jingle Rookie kedatangan tamu istimewa! Pasti kalian tahu lagu ini kan?” terdengar chorus No No No No No yang dinyanyikan C-REAL berkumandang. “Yup, lagu mereka memang lagi populer sekarang! C-REAL akan ada di sini, guys! Kita akan berbincang-bincang singkat dengan mereka tentang the first mini album yang berjudul Round 1. Tidak sabar menunggu? Tenang-tenang! Tunggu sebentar lagi and we’ll be back after this song! Enjoy it!” Kini berganti lagu Bad Girl yang dinyanyikan B2ST mengumandang. Soohyun melepas headphone-nya, lalu meminum air di botol yang disediakan staf KBS Radio untuknya.
            “Bagaimana? Masih gugup?” tanya Taekyung, mix man KBS Radio yang satu shift dengan Soohyun.
            Soohyun tersenyum kecil. “Masih dag-dig-dug, Hyung! Tapi, menyenangkan!” jawabnya yang membuat Taekyung tersenyum geli padanya. “Jadi, dimana C-REAL?”
            “Sebentar lagi mereka akan datang. Kau penasaran dengan mereka?” goda Taekyung yang ditertawakan Soohyun.
            “Tentu saja. Toh mereka belum pernah muncul di depan pulik. Dan sepertinya KBS Radio menjadi tempat debut mereka ya.”
            “Bisa dibilang begitu. Ini sekalian promosi mini album mereka. Debut yang asli dengar-dengar hari Sabtu depan di Music Bank.”
            Soohyun mengangguk-angguk. Hari itu sepertinya ada sesuatu ya. Tapi, apa? batinnya bertanya-tanya.
            Terdengar pintu ruangan itu berderit terbuka. Tampak lima gadis memasuki ruangan sambil mengucapkan salam secara bergantian padanya dan Taekyung. Inikah C-REAL itu? batin Soohyun bertanya-tanya sambil tersenyum pada mereka satu per satu. Tiba-tiba, dia tersentak kaget begitu matanya bertemu dengan salah seorang gadis itu. Ya Tuhan… dia kan gadis di mesin penjual minuman otomatis itu!?

***

            Oppa, bohong!” seru Lenny kesal pada Jungwoon saat mereka sudah kembali di mobil, bersiap-siap pulang. “Penyiarnya sama sekali tidak kami kenal! Oppa bilang, salah satu member U-KISS pernah bertemu dengan kami. Tapi, kami baru pertama kali bertemu dengan Soohyun Oppa malam ini.”
            Jungwoon tertawa kecil. “Memangnya aku bilang kalau orang yang kalian lihat di KBS Radio itu orang yang kalian kira? Yang kumaksud kan leader-nya, Shin Soo Hyun.” Dia memasukkan kunci mobil dan mobil mulai melaju. “Tapi, kalian benar-benar aneh! Kalian benar tidak tahu U-KISS?”
            Lima gadis itu mengiyakan dengan suara pelan. Mereka jadi teringat saat salah seorang penelepon menanyakan siapa member favorit mereka di U-KISS. Dan kompak mereka menjawab Soohyun, karena yang mereka tahu hanya lelaki itu.
            “Tapi, yang aneh sekali sepertinya kau, Redee!” seru Chemi sambil tersenyum menggoda pada dongsaeng-nya yang sedang melihat keluar jendela. “Sepanjang acara interview kau hanya diam. Padahal kan kau biasanya sangat cerewet!”
            Eonnie, aku tidak seperti itu!” elak Redee dengan wajah kesal, tapi tidak bisa menyembunyikan rona merah pada pipinya.
            “Ucapan Chemi Eonnie benar!” balas Ann J, ikut menggoda Redee. “Bahkan Eonnie menjawab pertanyaan Soohyun Oppa dengan gugup! Jangan-jangan kau langsung mengidolakannya ya, Eonnie?”
            Seisi mobil itu tertawa mendengarnya, kecuali Redee.
            “Berhentilah menggodaku! Please…” mohonnya dengan wajah kesal.
            Sayangnya, mereka semua tidak menghiraukan permohonan Redee itu. Bahkan Jungwoon ikut menggodanya. Ya sudah, Redee tidak mau ambil pusing mendengar kata-kata seisi mobil itu. Dia hanya menatap keluar jendela sambil tersenyum kecil.
            Mereka tidak tahu bahwa Soohyun yang telah membantunya membeli minuman di mesin penjual minuman otomatis siang tadi. Dan pertemuan mereka untuk kedua kalinya sungguh tidak pernah terbayangkan olehnya. Apalagi setelah tahu bahwa lelaki itu adalah sunbae8 mereka di ranah musik K-pop.
            Eonnie, kalian berdua tampak serasi lho! Aku setuju kalau kau menyukainya,” terdengar ucapan Lenny membuyarkan pikirannya.
            “Lenny, kau berisik sekali!” seru Redee sambil mengelitiki maknae mereka yang duduk di sampingnya.
***
-THE END-
07.03.2012

Note:
this is my first fanfiction. if u like it, please comment. if u want to re-post it, please have my permission first and take it with full credit. this is mine!!! enjoy reading!! ^__^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar